June 8, 2009

OVER DOSIS

Over Dosis! Semalam Aku over dosis...
Gara-gara over dosis, aku tak bisa tidur, mata tak bisa tetutup. Haaaaaaa...
Gara-gara over dosisss...
Tapi jangan salah, bukannya over dosis karena nyabu, hehe....
Ceritanya panjang, tapi disingkat aja Deh.
Belum datang malam lagi, Aku sudah berniat ingin stay up untuk menyelesaikan tugas-tugas yang nggak kelar-kelar.
Dan Ketika malam menjelang, Kusiapkan jurus-jurus agar mata tetap melek sehingga Aku bisa menyelesakain tugas-tugas yang membuatku stress! Diantara jurus-jurus itu :
  1. Menyediakan Minuman Panas, Dan Nescafe sangat ampuh untuk membuat mata tetap Melek.
  2. Setelah 4 jam mengetik or buat tugas, aku refresh dengan membaca koran yang kupinjam dari Roomate. Dan satu cerita membuatku tertarik, bahwa P.Ramlee seorang Actor classic yang sangat terkenal itu berasal dari ACEH. Nama aslinya adalah Teuku Zakaria Bin Teuku Nyak Puteh. Awalnya aku sudah dengar tentang itu, tapi tak pernah baca langsung bibliographynya.
  3. Mengerak-gerakkan tubuh, agar stress-ku hilang

Setelah aku lakukan jurus-jurus tadi, aku kembali menghadap monitor, berniat ingin menuntaskan tugas-tugas. Setelah sampai ke bagian yang membuatku pusing, bahkan akhirnya membuatku no intention untuk melanjutkan tugas itu. Akhirnya Aku memutuskan untuk tidur saja setelah mengerjakan Sholat Isya.

Badan sudah diatas dipan yang selalunya membuatku tewas melayang-layang ke alam dibawah sadar ketika beberapa saat diatas dipan yang lumayan empuk. Tapi kali ini lain, mata masih saja melek. Semua cara telah aku lakukan, bahkan sudah balik kanan, balik kiri, tapi masih saja tak mahu pejam. Akhirnya Aku menghayal, menghayal bertapa bahagianya apabila kelak studi ku disini selesai...Berangan, Indahnya Istana mungil kami yang baru dibangun apabila ditanam-tanami bunga-bunga. Becita-cita ingin memasak sayur dengan hasil tanaman sendiri untuk anak-anak dan suamiku kelak. Yang jelas, ntah udah kemana-mana hayalanku, sehingga membuatku tewas pada jam 2 pagi.

"Ngengggggggg..."

"Plok". Argh! Rupanya banyak nyamuk, aku terbangun lagi. Kemudian berusaha untuk menyambungkan mimpi-mimpiku.

"Ngengggggg...."

Aaarrrgghhhhhhh...

Kenapa banyak sekali nyamuknya? Pasti si Roomate tadi lama nutup jendela. Akhirnya aku mengambil keputusan untuk menyempotnya dengan "VAPE", dan kemudian kubuka kipas dengan nomor lima. Aku pun berlalu ke toilet untuk mencuci tangan.

Selanjutnya, aku ingin kembali tidur, tapi ternyata tak bisa. Akhirnya aku sadar, kenapa aku lama tertidur disebabkan Membuat Nescafe dengan dosis satu setengah sachet, karena tadi ada setengah sachet yang belum habis, jadi aku pikir lebih baik dihabiskan dari pada mengeras dan tidak bisa diminum lagi, kan mubazir!

Hingga ketika jarum jam menunjukkan pukul 3 pagi, aku masih memikirkan bagaimana caranya bisa terlelap agar aku bisa bangun subuh cepat dan badan tetap fit ketika pergi ke kelas....

Akh, Nescafe..Nescafe...

Memang banyak tak bagusnya minum kopi, sekarang rambut ku rontok tiga kali ganda sebelumnya, tapi gimana yah? Nescafenya ada 15 Sachet lagi. Hemmm.....

Muliakan Tamu Anda

Memuliakan tamu adalah perbuatan yang sangat mulia, dan tentunya perbuatan mulia ini dilatarbelakangi oleh sunnah Rasulullah. Kemudian, Rasul pun menjelaskannya dibarengi beberapa hadis Shahih, salah satunya :
Rasulullah saw bersabda ''barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah an hari akhir makanhendaklah ia menyambung tali silaturrahmi. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata baik-baik saja atau hendaklah ia diam''.( riwayat bukhari dan muslim).
Memuliakan tamu bukan berarti harus menyuguhi hidangan yang enak-enak dan banyak, tetapi cukup semampunya dan seikhlasnya. Terkadang, seorang Muslim pun enggan menyuguhi air putih untuk tamunya disebabkan malas, atau mungkin tidak memperdulikan hal-hal tersebut.
Dulu ketika Saya masih kecil, saya dan saudara-saudara sering mengeluh dan kesal kalau datang sanak saudara dari jauh yang pastinya menginap dirumah kami. Pasalnya, Ibu saya tercinta pasti memerintahkan kami tidur dikamar belakang. Dan tentunya tamu atau saudara saya tidur dikamar tengah (Kamar Kami). Apalagi melihat Ibu yang repot-repot masak dengan berbagai menu, padahal biasanya cuma masak paling banyak tiga macam masakan. Maka mahu tidak mahu kami harus ikut serta untuk membantu Ibu. Dan terakhir saya baru tahu, Kalau Ibu ingin memuliakan tamu-tamu yang datang ke Rumah.
Saya banyak belajar dari seorang kawan tentang memuliakan tamu yang masih menuntut Ilmu di UIA. kalau melihat cara dia memuliakan tamu atau kawan-kawan yang datang ke kamarnya, Subhanallah! Memang luar biasa, saya pun mungkin tak sanggup seperti itu.
Ketika saya beberapa kali terlambat sampai UIA disebabkan Flight dari B.Aceh-KL memang jadwalnya Siang atau sore, dan saya pun gagal check in kamar yang tentunya tak bisa masuk ke kamar dikarenakan college Office yang salah satu fungsinya tempat penyimpanan kunci kamar ketika para pelajar berlibur atau pulang kampung tutup pada jam lima sore. Bagaimana pun saya harus mengambil kunci keesokan harinya dan terpaksa menginap dikamar kawan tersebut yang kamarnya disebelah blok kamar saya.
Melihat bagaimana dia melayani saya sebagai tamu terhormat memang menakjubkan, diantaranya dia menyuguhkan saya minuman panas seperti milo dan teh, mengeluarkan makanan apa pun yang dia punya seperti buah dan biskuit, menyediakan Handuk (tapi saya tolak karena merasa terlalu menyusahkan). Ketika menjelang malam pun dia mempersilahkan saya tidur diatas kasur, sedangkan dia tidur dibawah. Padahal sebenarnya saya pun merasa sangat tidak enak, terlalu menyusahkan orang lain. Maka, saya menolak habis-habisan untuk tidur diatas, dan ingin tidur dibawah saja. Akan tetapi apa mahu dikata, memang dia maunya seperti itu dengan alasan agar dia mudah terbangun.
Bukan sekali atau dua kali saya menginap dikamarnya, rasanya sangat sering. Apalagi kalau libur pendek (Libur sehari atau du hari) yang biasanya pelajar lokal pulang ke rumah masing-masing, maka kamarnya pun tempat persinggahan pertama, karena saya takut tinggal dikamar, yang pada saat-saat itu Blok asrama kosong, kecuali jika terdapat beberapa pelajar Asing.
Alhamdulillah!
Sekarang pun saya berusaha untuk melayani tamu sebaik mungkin setelah belajar banyak dari Dia dan tentunya follow the Sunnah of Prophet. Jika saya tak ada stok makanana atau snek dikamar, saya menyugugi Air putih (Cuma itu adanya). Atau ketika Kawan-kawan datang main ke kamar (Sering nginap) saya mempersilahkan mereka tidur diatas yang kebetulan saya pun ada kasur lipat. Menyediakan Handuk untuk mereka atau meminjamkan baju untuk tidur jika mereka tak membawanya.