June 8, 2009

Muliakan Tamu Anda

Memuliakan tamu adalah perbuatan yang sangat mulia, dan tentunya perbuatan mulia ini dilatarbelakangi oleh sunnah Rasulullah. Kemudian, Rasul pun menjelaskannya dibarengi beberapa hadis Shahih, salah satunya :
Rasulullah saw bersabda ''barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah an hari akhir makanhendaklah ia menyambung tali silaturrahmi. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata baik-baik saja atau hendaklah ia diam''.( riwayat bukhari dan muslim).
Memuliakan tamu bukan berarti harus menyuguhi hidangan yang enak-enak dan banyak, tetapi cukup semampunya dan seikhlasnya. Terkadang, seorang Muslim pun enggan menyuguhi air putih untuk tamunya disebabkan malas, atau mungkin tidak memperdulikan hal-hal tersebut.
Dulu ketika Saya masih kecil, saya dan saudara-saudara sering mengeluh dan kesal kalau datang sanak saudara dari jauh yang pastinya menginap dirumah kami. Pasalnya, Ibu saya tercinta pasti memerintahkan kami tidur dikamar belakang. Dan tentunya tamu atau saudara saya tidur dikamar tengah (Kamar Kami). Apalagi melihat Ibu yang repot-repot masak dengan berbagai menu, padahal biasanya cuma masak paling banyak tiga macam masakan. Maka mahu tidak mahu kami harus ikut serta untuk membantu Ibu. Dan terakhir saya baru tahu, Kalau Ibu ingin memuliakan tamu-tamu yang datang ke Rumah.
Saya banyak belajar dari seorang kawan tentang memuliakan tamu yang masih menuntut Ilmu di UIA. kalau melihat cara dia memuliakan tamu atau kawan-kawan yang datang ke kamarnya, Subhanallah! Memang luar biasa, saya pun mungkin tak sanggup seperti itu.
Ketika saya beberapa kali terlambat sampai UIA disebabkan Flight dari B.Aceh-KL memang jadwalnya Siang atau sore, dan saya pun gagal check in kamar yang tentunya tak bisa masuk ke kamar dikarenakan college Office yang salah satu fungsinya tempat penyimpanan kunci kamar ketika para pelajar berlibur atau pulang kampung tutup pada jam lima sore. Bagaimana pun saya harus mengambil kunci keesokan harinya dan terpaksa menginap dikamar kawan tersebut yang kamarnya disebelah blok kamar saya.
Melihat bagaimana dia melayani saya sebagai tamu terhormat memang menakjubkan, diantaranya dia menyuguhkan saya minuman panas seperti milo dan teh, mengeluarkan makanan apa pun yang dia punya seperti buah dan biskuit, menyediakan Handuk (tapi saya tolak karena merasa terlalu menyusahkan). Ketika menjelang malam pun dia mempersilahkan saya tidur diatas kasur, sedangkan dia tidur dibawah. Padahal sebenarnya saya pun merasa sangat tidak enak, terlalu menyusahkan orang lain. Maka, saya menolak habis-habisan untuk tidur diatas, dan ingin tidur dibawah saja. Akan tetapi apa mahu dikata, memang dia maunya seperti itu dengan alasan agar dia mudah terbangun.
Bukan sekali atau dua kali saya menginap dikamarnya, rasanya sangat sering. Apalagi kalau libur pendek (Libur sehari atau du hari) yang biasanya pelajar lokal pulang ke rumah masing-masing, maka kamarnya pun tempat persinggahan pertama, karena saya takut tinggal dikamar, yang pada saat-saat itu Blok asrama kosong, kecuali jika terdapat beberapa pelajar Asing.
Alhamdulillah!
Sekarang pun saya berusaha untuk melayani tamu sebaik mungkin setelah belajar banyak dari Dia dan tentunya follow the Sunnah of Prophet. Jika saya tak ada stok makanana atau snek dikamar, saya menyugugi Air putih (Cuma itu adanya). Atau ketika Kawan-kawan datang main ke kamar (Sering nginap) saya mempersilahkan mereka tidur diatas yang kebetulan saya pun ada kasur lipat. Menyediakan Handuk untuk mereka atau meminjamkan baju untuk tidur jika mereka tak membawanya.

No comments:

Post a Comment